Kenapa harus menulis??
Ilmu adalah buruan dan tulisan adalah ikatannya.
Ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat.
Termasuk kebodohan kalau engkau memburu kijang.
Setelah itu kamu tinggalkan terlepas begitu saja
(imam syafi’i)
Menulis mungkin tidak semudah yang kita bayangkan, namun melihat banyaknya orang orang yang mengabadikan nama mereka lewat tulisan bisa dibilang menulis itu mudah. Mudah atau susah itu tergantung manusianya. Seperti dalam surat Al- Insyiroh ayat lima yang artinya dibalik kesulitan pasti ada kemudahan. Begitupun dengan menulis, pada awalnya bagi pemula terasa sulit, minder, dan merasa tidak memiliki kemampuan untuk menulis. Tapi saat kita terus belajar dan melatih diri hal yang dianggap sulitpun menjadi mudah. Karena menulis bukanlah bakat tapi kebiasaan.
Sama seperti kita membaca buku, jika kita terbiasa membaca pasti kita memiliki wawasan yang luas. Begitupun ketika kita terbiasa menulis pasti kita memiliki wawasan yang lebih luas dari hanya sekedar membaca buku. Karena dalam menulis dibutuhkan banyak buku yang harus kita baca jadi otomatis wawasan kita bertambah dua kali lipat dari membaca. Selain wawasan luas yang kita dapatkan ada beberapa hal yang harus kita ketahui kenapa harus menulis yaitu :
1. Saya Setuju dengan yang di katakan kang Tendi Murti ( Founder KMO Indonesia) kita harus memiliki alasan yang agung untuk menulis, sebagai mantan guru saya melihat memang ada beberapa buku yang tidak layak dibaca untuk murid murid saya. Dari sinilah saya termotivasi untuk menulis. Menulis buku untuk generasi masa depan terutama tentang budi pekerti, sekali lagi saya harus setuju apa yang dikatakan kang tedi harus ada perbaikan untuk para pewaris negeri
2. Seperti kutipan dari imam al ghazali “ kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis “ Raja ataupun anaknya pasti dalam sejarah mereka sudah pasti abadi begitupun ulama besar dan anaknya. Karena saya ditakdirkan bukan anak raja apalagi ulama besar maka saya putuskan jadi penulis, karena dengan menjadi penulis sayapun akan menjadi abadi.
3. Tanpa adanya penulis sejarah tidak akan terungkap, kita pun tidak bisa mengetahui apa yang terjadi padai masalalu baik di bidang teknologi ataupun sejarah itu sendiri. Lebih kompleksnya lagi kita tidak akan tahu sesuatu yang baru dan memperbaikinya. Karena peristiwa apapun dan sekecil apapun kalau tidak di tulis tidak ada artinya apa apa. Apa lagi kalau ilmu pengetahuan, tanpa adanya penulis yang mengabadikannya lewat buku pasti ilmu pengetahuan itu akan hilang. Contohnya pembangunan piramida yang misterius atau candi borobudur, saya yakin kalau saja di zaman itu ada penulis hebat yang menuliskan proses pembuatannya para arkeolog tidak harus bersusah susah dan menduga duga bagaimana bangunan tersebut dibuat. Jadi saya putuskan inilah motivasi kenapa saya harus menulis. Minimal kalau tidak bisa menuliskan cara membuat borobudur, menulis resep makanan pun tidak apa apa. Karena itu pun penting untuk diwariskan ke generasi masa depan. Wkwkwk.
Jadi itulah tiga alasan mengapa saya harus menulis, sebenarnya masih banyak lagi alasan tapi rasanya tiga hal ini yang paling penting dan alasan yang terakhir dari ribuan alasan dapet bonus. Kira kira apa aja ya bonusnya?? Mungkin lain kali saya akan buat artikel tentang bonus bonus menjadii penulis 😁
#nulisyuk
#belajarmenulis
#nulisyukbatch37
Ilmu adalah buruan dan tulisan adalah ikatannya.
Ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat.
Termasuk kebodohan kalau engkau memburu kijang.
Setelah itu kamu tinggalkan terlepas begitu saja
(imam syafi’i)
Menulis mungkin tidak semudah yang kita bayangkan, namun melihat banyaknya orang orang yang mengabadikan nama mereka lewat tulisan bisa dibilang menulis itu mudah. Mudah atau susah itu tergantung manusianya. Seperti dalam surat Al- Insyiroh ayat lima yang artinya dibalik kesulitan pasti ada kemudahan. Begitupun dengan menulis, pada awalnya bagi pemula terasa sulit, minder, dan merasa tidak memiliki kemampuan untuk menulis. Tapi saat kita terus belajar dan melatih diri hal yang dianggap sulitpun menjadi mudah. Karena menulis bukanlah bakat tapi kebiasaan.
Sama seperti kita membaca buku, jika kita terbiasa membaca pasti kita memiliki wawasan yang luas. Begitupun ketika kita terbiasa menulis pasti kita memiliki wawasan yang lebih luas dari hanya sekedar membaca buku. Karena dalam menulis dibutuhkan banyak buku yang harus kita baca jadi otomatis wawasan kita bertambah dua kali lipat dari membaca. Selain wawasan luas yang kita dapatkan ada beberapa hal yang harus kita ketahui kenapa harus menulis yaitu :
1. Saya Setuju dengan yang di katakan kang Tendi Murti ( Founder KMO Indonesia) kita harus memiliki alasan yang agung untuk menulis, sebagai mantan guru saya melihat memang ada beberapa buku yang tidak layak dibaca untuk murid murid saya. Dari sinilah saya termotivasi untuk menulis. Menulis buku untuk generasi masa depan terutama tentang budi pekerti, sekali lagi saya harus setuju apa yang dikatakan kang tedi harus ada perbaikan untuk para pewaris negeri
2. Seperti kutipan dari imam al ghazali “ kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis “ Raja ataupun anaknya pasti dalam sejarah mereka sudah pasti abadi begitupun ulama besar dan anaknya. Karena saya ditakdirkan bukan anak raja apalagi ulama besar maka saya putuskan jadi penulis, karena dengan menjadi penulis sayapun akan menjadi abadi.
3. Tanpa adanya penulis sejarah tidak akan terungkap, kita pun tidak bisa mengetahui apa yang terjadi padai masalalu baik di bidang teknologi ataupun sejarah itu sendiri. Lebih kompleksnya lagi kita tidak akan tahu sesuatu yang baru dan memperbaikinya. Karena peristiwa apapun dan sekecil apapun kalau tidak di tulis tidak ada artinya apa apa. Apa lagi kalau ilmu pengetahuan, tanpa adanya penulis yang mengabadikannya lewat buku pasti ilmu pengetahuan itu akan hilang. Contohnya pembangunan piramida yang misterius atau candi borobudur, saya yakin kalau saja di zaman itu ada penulis hebat yang menuliskan proses pembuatannya para arkeolog tidak harus bersusah susah dan menduga duga bagaimana bangunan tersebut dibuat. Jadi saya putuskan inilah motivasi kenapa saya harus menulis. Minimal kalau tidak bisa menuliskan cara membuat borobudur, menulis resep makanan pun tidak apa apa. Karena itu pun penting untuk diwariskan ke generasi masa depan. Wkwkwk.
Jadi itulah tiga alasan mengapa saya harus menulis, sebenarnya masih banyak lagi alasan tapi rasanya tiga hal ini yang paling penting dan alasan yang terakhir dari ribuan alasan dapet bonus. Kira kira apa aja ya bonusnya?? Mungkin lain kali saya akan buat artikel tentang bonus bonus menjadii penulis 😁
#nulisyuk
#belajarmenulis
#nulisyukbatch37
